14 Januari 2014

4-05

[Bersama Bayu, kaki gunung batu Cikidang, Lembang. 14/01/14]
Empat bulan lima hari, usia Bayu pada Selasa 14 Januari 2014. Bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul Awal 1435 H. Hari ini untuk kedua kalinya Bayu mencoba perjalanan lebih jauh dari rumah.

Nyaris sebulan lalu dia turut berkendara ke Garut dengan ayah ibunya, kali ini kembali bersama ayah ibunya sang Bayu bermotor ke kota Lembang mengisi kalender merah libur nasional.

Ada perasaan waswas
saat memutuskan mencoba membawanya dengan hanya menggunakan motor ke tempat yang cukup jauh dari rumah, mengingat usianya yang baru empat bulan lewat lima hari. Apalagi jika mendengar bayi-bayi tentangga saat usia empat bulan itu belum cukup kuat melakukan banyak aktivitas yang cukup berat, apalagi jika harus berkendara cukup jauh dengan menggunakan motor.

Rasa waswas mulai berkurang saat Bayu terlihat pulas terlelap dalam dekapan ibunya di atas boncengan motor, bahkan saat matanya terbuka dan dia mulai terjaga di perjalanan nampak keceriaan di wajahnya dengan kekhasannya mengumbar senyum. Melihat respon ini akhirnya perjalanan yang awalnya hanya untuk menguji hingga batas daya tahan normalnya (alias hingga fase rewel) diteruskan hingga dia tiba di tempat jualan ketan bakar dan jagung bakar di tepian jalan seberang Balitsa Lembang.

Jalur yang dia tempuh bersama ibu bapaknya adalah dari Cigadung - Dago Bengkok - Kompleks PPR ITB - Buniwangi Lembang - Cikidang Lembang - Lembang Kota hingga Seberang Balitsa tempat jualan ketan bakar (PP).

Bayuku memang suka dengan perjalanan, bahkan dia lebih cepat terlelap saat berkendara (motor maupun mobil) ketimbang saat digendong dan ditimang ayah ibunya. Pengalaman ini juga yang membuat kami memutuskan berkendara secara bertahap membawanya jauh dari rumah.

Saat dia terbangun di tempat kami memesan cemilan ketan bakar dan minuman bandrek dia nampak rewel. Awalnya kami kira dia mulai lapar ingin minum susu, namun setelah diberi susu ternyata dia tidak cukup banyak meminumnya seperti saat dimana dia kelaparan. Ternyata setelah diperhatikan Bayu tidak nyaman dengan suasana jalanan yang gaduh oleh bunyi kendaraan, terutama suara motor-motor yang melaju cepat menggunakan knalpot yang bising.

Bayu adalah prioritas kami, meskipun pesanan cemilan yang baru tiba di meja kami hanya bandrek saja dan pesanana cemilan lainnya masih dalam proses pembuatan, akhirnya kami segera putuskan untuk meninggalkan tempat tersebut. Akhirnya pesananpun terpaksa harus dibungkus, sementara kami luput menyiapkan wadah dari rumah untuk menghindari bungkus kemasan yang jadi sampah. Hari ini terpaksa kami menghasilkan sampah.

Kembali dari jalur utama jalan raya kota Lembang menyusuri jalur alternatif yang lebih tenang dan sepi kami sempatkan mampir di sebuah tegalan yang digunakan anak-anak bermain bola, di kaki bukit 'gunung batu' Cikidang Lembang. Membuka makanan yang tadi sempat dipesan dan menyantapnya ditepi tegalan sambil menonton anak-anak bermain bola di sore hari.

Bayu sudah kuat, dan dia suka perjalanan.

* * *

Tidak ada komentar: