26 Januari 2010

sekolah = positif ... ???

  Ada pengalaman yang unik pagi ini, mencoba anjuran untuk memulai aktivitas pagi dengan sesuatu yang positif dan bermakna "menenteramkan", maka akupun coba mulai olahraga pagi sepuluh jemari ini dengan (niatnya)menuliskan sebanyak mungkin kata-kata yang bermakna positif tersebut.

 Jariku mulai menari menuliskan : "mentari pagi yang ramah, burung-burung yang berkicauan, udara pagi yang segar, senyum riang bocah-bocah didepan rumah yang hendak berangkat sekolah......

  Tiba-tiba refleks jariku berhenti di kata 'sekolah' tadi, kenapa ya???
Respon alamiku mengatakan jika kata 'sekolah' itu bukan sesuatu yang positif, sehingga membuat jari-jariku otomatis juga berhenti menari di atas keyboard dan kembali pada ingatan masa keci.

  Pengalaman hingga mewujud paradigma ternyata sangat kuat mempengaruhi dan kemudian menjalar ke jari-jemari. Memang pengalaman sepanjang "mencicipi bangku sekolahan" itu begitu kuat pengaruhnya hingga hari ini.

  Satu kesimpulan masa lalu yang (masih) melekat kuat, bahwa sekolah itu bukanlah sesuatu yang "positif" bahkan kata itu cenderung negatif dan bagi banyak anak-anak(terutama pada masa kecilku) adalah tempat yang mengerikan, hingga tak jarang anak kecil yang menangis, menolak hingga meronta-ronta ketika diajak atau disuruh berangkat ke tempat yang namanya sekolah.

  Tentu tidak semua orang punya pengalaman seperti ini, karena "mungkin" masih banyak juga pengalaman-pengalaman indah dari dunia yang namanya "sekolahan", seperti kisah dari (novel) 'totto-chan' bahkan hingga novel 'laskar pelangi'  yang laris juga difilmkan.

  Namun aku tidak memungkiri juga trauma dengan kata sekolahan itu terjadi pada masaku, atau juga masih terjadi hari ini ???

  Setelah sekian lama meninggalkan 'bangku' itu, ternyata dampaknya masih terasa pada isi kepala hingga jari-jemari ini, luar biasa....

* * *


Tidak ada komentar: