Baligo-baligo iklan 'rokok maut' dan bendera parpol bertumpu pada pepohonan peneduh yang masih kecil dan rapuh, di Jalan Jakarta, kota Bandung, (29/12/12). |
Beberapa dari pohon yang dijadikan tumpuan tegaknya baligo iklan rokok yang menyesatkan ini masih memiliki lingkar batang yang kecil, bahkan lebih kecil dari tinga baligo yang terbuat dari batang bambu.
Selain itu tentu saja akar dari pohon-pohon peneduh yang masih mungil ini belumlah kokoh untuk dapat bertahan lama menahan beban batang baligo dan terjangan angin kencang di musim hujan.
Selain itu tentu saja akar dari pohon-pohon peneduh yang masih mungil ini belumlah kokoh untuk dapat bertahan lama menahan beban batang baligo dan terjangan angin kencang di musim hujan.
Lebih miris lagi ternyata bendera-bendera salah satu parpol rupanya lebih dulu bertengger di pohon-pohon yang sama dengan baligo rokok maut tersebut ditegakkan.
Parpol yang konon cukup antipati terhadap kampanye gila rokok ini ternyata "serasi" berduet maut tepi jalan dalam batang-batang pepohonan, nampak serasi dan sama saja parahnya.
Keduanya sama saja tidak punya kepedulian, empati dan kesadaran akan pentingnya pohon-pohon tersebut, bukan sekedar soal estetika belaka.
Perilaku semena-mena dan tidak bertanggung jawab ini diperparah dengan pembiaran dari pengelola kota akan hal-hal semacam ini. Selama iklan-iklan ini bisa memberi pemasukan bagi kantong pengelola kota, maka jangan harap hal semacam ini akan diperhatikan.
Pengelola kota yang abai akan persoalan-persoalan kotanya, dan membiarkan berbagai macam pelanggaran terjadi oleh tangan-tangan pemodal dan pengusaha, selama mereka bisa bayar upeti bagi kantong birokrat di kota ini.
Parah...
* * * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar