[Bayu dalam pengkuan ibunya, Cipanas Garut, 18/12/13] |
Hari ini ketika kami cukup yakin daya tahan tubuh Bayu untuk aktivitas lebih berat dibanding mobilitas rumahannya, kami putuskan mengajaknya turut ke Garut menemani ayah ibunya melakukan survey lapangan bagian dari pekerjaan kami. Bukan hanya Bayu yang turut bersama kami, tapi juga neneknya, dan uwa-nya yang selama ini kerap menjadi ibu kedua yang kerap mengasuhnya bersama putri bungsunya si kecil Zahra.
Ini adalah kali pertama membawa Bayu lebih jauh dan lebih lama dari rumah, bahkan Bandung - Garut ditempuh PP berkendara mobil. Aku memang ingin mulai mengenalkan dan membiasakan dia dengan banyak lingkungan dan tempat baru. Kami ingin melatih daya tahan tubuhnya secara bertahap.
Berangkat dari Bandung sekitar jam delapan pagi memang sudah terlampau kesiangan, tapi tidak untuk urusan kami, karena semua jadwal kini disusun dengan sudut pertimbangan Bayu di dalamnya. Kami menunggu Bayu bangun pagi dan minum susu untuk kemudian berangkat.
Si kecil kami belum mandi, karena jam mandinya biasanya masih sejam berikutnya. Khusus hari ini jam mandinya akan diundur menjadi siang hari, untuk dia kami akan memandikannya di Cipanas Garut, di tempat pemandian air panas di sana.
Kebiasaan baru si kecil ini nampak berbeda dengan saat dia masih dalam rahim ibundanya, dulu saat ibundanya melakukan perjalanan jauh dengan pesawat, Bayu bergerak-gerak dan sering menendang-nendang atau mungkin meninju ninju rahim ibunya, nampak dia aktif dan gembira dengan perjalanan jauh. Tapi kini setelah dia hadir utuh di bumi ini dia lebih sering terlelap tidur saat berkendara cukup jauh, bahkan hari inipun sebagian besar aktivitas dia saat mobil melaju adalah tidur lelap dalam pangkuan ayahnya, ibunya, dan juga uwa-nya yang bergantian menggendongnya.
Kerjaan ibu bapaknya tidak seberapa, hanya sekedar meninjau lokasi penelitian, kemudian melakukan rapat koordinasi dengan beberapa orang di salah satu instansi di Garut, selebihnya adalah jalan-jalan bersama Bayu, Zahra dan ibunya. Dan dari semua waktu yang kami pakai untuk meninggalkannya bersama uwa-nya ternyata hampir semua waktu tersebut digunakan Bayu untuk tidur.
Saat tiba di lokasi pemandian air hangat Cipanas pun Bayu masih tertidur. Saat kami keluar dari mobil dan membawanya ke lokasi pemandian barulah dia mulai terbangun dan nampak terheran-heran dengan suasana yang berkilauan menyilaukan matanya yang baru terjaga. Kilauan dari matahari siang yang menerpa air kolam dan memantul ke matanya. Lautan air yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan kolam kecil tempatnya mandi setiap menjelang siang.
Inilah kolam renang Bay..., nanti setelah usiamu cukup maka kamu bisa berenang didalamnya. Kali ini cukup kamu dimandikan eninmu dengan air hangat dari pegunungan ini.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar